Dasa Yama Brata Dan Dasa Nyama Brata
v Arti
Dasa Yama dan Dasa Nyama Brata
Ajaran
Dasa Yama dan Dasa Nyama adalah ajaran susila Hindu yang dapat menuntun umatnya
untuk berbuat susila agar menjadi orang yang memiliki budi pakerti luhur.
Ajaran Susila sangat erat kaitannya dengan ajaran lain dalam agama Hindu yakni;
ajaran Tattwa dan Upakara. Ajaran Tattwa, Susila dan Upakara dalam agam Hindu
disebut Tri Kerangka Agama Hindu. Ketiga ajaran ini tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya. Ketiga ajaran ini diibaratkan sebagai sebutir
telur. Kulit telur adalah Upacara Hindu, Putih telur adalah ajaran Susila
Hindu, sedangkan Kuning Telur/sarinya adalah ajaran Tattwa. Demikian juga
ketiga ajaran ini diibaratkan seperti tubuh manusia. Tattwa adalah kepala
manusia, Susila adalah badan manusia dan Upacara adalah kaki manusia.
v Pengertian
Dasa Yama Brata
Kata
Dasa Yama Brata berasal dari Bahasa Sanskerta yang terdiri dari tiga kata
yaitu: Dasa, Yama dan Brata.
Dasa
berarti sepuluh,
Yama
berarti Pengendalian,
Brata
sama artinya dengan Wrata berarti keinginan atau kemauan.
Jadi
arti dari Dasa Yama Brata adalah sepuluh pengendalian keinginan untuk
mendapatkan kesempurnaan hidup.
v Pengertian
Dasa Nyama Brata
Dasa
Nyama Brata juga berasal dari Bahasa Sanskerta, yang terdiri dari tiga kata,
yaitu:
Dasa
berarti sepuluh,
Nyama
berarti pengendalian dalam tahap mental,
Brata/Wrata
berarti keinginan atau kemauan.
Jadi
Dasa Nyama Brata berarti sepuluh macam pengendalian keinginan dalam tingkat
mental untuk mencapai kesempurnaan hidup.
v Bagian-bagian
Dasa Yama Brata dan artinya
1.
Anresangsya artinya tidak mementingkan
diri sendiri.
2.
Ksama artinya suka mengampuni dan tahan
uji dalam kehidupan.
3.
Satya berarti setia dengan ucapan
sehingga menyenangkan hidup.
4.
Ahimsa berarti tidak membunuh dan tidak
menyakiti atau menyiksa.
5.
Dama artinya dapat menasehati diri
sendiri.
6.
Arjawa artinya jujur mempertahankan
kebenaran.
7.
Priti artinya cinta kasih saying
terhadap sesama makhluk.
8.
Prasada berarti berpikir dan berhati
suci tanpa pamerih.
9.
Madurya artinya ramah tamah, lemah lembut,
sopan santun.
10.
Madarwa artinya rendah hati.
v Bagian-bagian
Dasa Nyama Brata dan artinya
1.
Dana berarti pemberian sedekah.
2.
Ijya artinya pemujaan terhadap Ida Sang
Hyang Widhi da leluhur.
3.
Tapa artinya menggembleng diri.
4.
Dhyana artinya tekun memusatkan pikiran
terhadap Ida Sang Hyang Widhi.
5.
Swadyaya berarti mempelajari dan
memahami ajaran-ajaran suci.
6.
Upasthanigraha adalah mengendalikan hawa
nafsu kelamin.
7.
Brata adalah taat akan sumpah.
8.
Upawasa adalah berpuasa.
9.
Mona berarti membatasi perkataan.
10. Snana
artinya melakukan penyucian diri sendiri setiap hari dengan jalan membersihkan
badan dan bersembahyang.
v Contoh-contoh
Pelaksanaan Dasa Yama Brata
Tujuannya
agar kita dapat mengikutinya untuk meningkatkan kesempurnaan hidup.
1.
Anresangsya
artinya
tidak mementingkan diri sendiri. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Anresangsya:
ü membatalkan
janji pribadi untuk melaksanakan kepentingan warga masyarakat.
ü mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
ü Memberi
kesempatan kepada penyebrang jalan dengan memperlambat kecepatan sepeda
motor/mobil.
ü Memberikan
tempat duduk kita di dalam bus/angkutan kepada orang tua atau orang hamil.
ü Membiasakan
antre atau menunggu giliran di SPBU, Puskesmas, rumah sakit atau kantor.
2.
Ksama
artinya
suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan
.
Contoh-contoh pelaksanaa ajaran Ksama, seperti:
ü memaafkan
kesalahan teman.
ü tidak
marah atau tersinggung bila dijelek-jelekkan teman.
ü tetap
melanjutkan sekolah walaupun tidak naik kelas.
ü tidak
merasa minder/berkecil hati walaupun merasa diri ada kekurangan,dll.
3.
Satya
berarti
setia dengan ucapan sehingga menyenangkan hidup. Satya berarti juga kejujuran
atau kebenaran. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Satya, seperti:
ü Mengatakan
dengan sebenarnya apa yang dilihat, di dengar.
ü Bertanggung
jawab terhadap yang telah diperbuat.
ü Menepati
janji.
ü Jujur
terhadap kata hati.
ü Melaksanakan
Panca Satya, yaitu:
a. Satya Wacana: setia terhadap ucapan.
b. Satya Laksana: setia terhadap perbuatan.
c. Satya Mitra setia terhadap teman, berteman dalam keadaan senang maupun susah.
d. Satya Semaya: selalu menepati janji yang diucapkan.
e. Satya Hredaya: jujur terhadap kata hati
a. Satya Wacana: setia terhadap ucapan.
b. Satya Laksana: setia terhadap perbuatan.
c. Satya Mitra setia terhadap teman, berteman dalam keadaan senang maupun susah.
d. Satya Semaya: selalu menepati janji yang diucapkan.
e. Satya Hredaya: jujur terhadap kata hati
4.
Ahimsa
artinya
tidak membunuh, tidak menyiksa atau menyakiti makhluk. Contoh pelaksanaan
ajaran Ahimsa, seperti:
ü Tidak
membunuh binatang sembarangan.
ü Tidak
meracuni hewan.
ü Tidak
mengganggu hewan yang sedang tidur.
ü Tidak
memfitnah.
ü Tidak
menghina teman yang memiliki kekurangan.
Agama
Hindu juga membenarkan melakukan pembunuhan/Himsa Karma tetapi hendaknya
dilandasi cinta kasih dan dharma, seperti:
a.
untuk Dewa Puja yaitu untuk persembahan
kepada para Dewa dan manifestasi Ida Sang Hyang Widhi.
b.
Pitra Puja yaitu membunuh untuk
persembahan kepada leluhur.
c.
Athiti Puja yaitu membunuh untuk
dipersembahkan atau dihaturkan kepada tamu.
d.
Dharma Wigata yaitu membunuh di dalam
peperangan/pertempuran.
5.
Dama
artinya
sabar dan dapat menasehati diri sendiri. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Dama,
seperti:
ü Menyadari
perbuatan, perkataan dan perbuatan kita yang keliru.
ü Memikirkan
terlebih dahulu akan perkataan yang akan diucapkan.
ü Sebelum
tidur renungkanlah perbuatan yang telah kita lakukan sebagai evaluasi harian untuk
meningkatkan kwalitas diri.
ü Biasakan
tidak terlalu repot membicarakan kelemahan orang, masih lebih baik jika rajin
melihat kelemahan diri sendiri.
ü Untuk
menghindari adanya penyesalan yang datangnya selalu di belakang, sebelum
berkata dan berbuat pikirkan secara matang akibatnya.
Orang
yang penyabar tidak mudah tersinggung, orang sabar disayang Tuhan. Orang sabar
dapat menasehati dirinya sendiri.
6.
Arjawa
artinya
jujur mempertahankan kebenaran bersifat terbuka dan berterus terang. Sifat
terbuka dan berterus terang menghindarkan kita dari kesalahpahaman.
Kesalahpahaman dapat menimbulkan masalah. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran
Arjawa, seperti:
ü Jangan
mengaku dan merasa diri selalu paling benar.
ü Katakan
yang benar adalah benar yang salah adalah salah.
ü Berpijaklah
pada kebenaran walaupun banyak godaan.
ü Orang
yang mempertahankan kebenaran akhirnya akan menang.
ü Jadilah
ksatria pembela kebenaran seperti peribahasa Berani karena benar Takut karena
Salah.
7.
Priti
artinya
cinta kasih sayang terhadap sesama Makhluk .Contoh-contoh pelaksanaan ajaran
Priti, seperti:
ü Hiduplah
rukun saling mengasihi sesama teman di sekolah, bersama keluarga, begitu juga
dengan tetangga sekitar.
ü Memelihara
hewan peliharaan dengan baik.
ü Rajin
merawat dan memupuk tanaman, dll
8.
Prasada
artinya
bertpikir dan berhati suci tanpa pamerih. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran
Prasada, misalnya:
ü Jujur
dan tulus pada setiap tindakan untuk memupuk dan menumbuhkan kesucian hati.
ü Berpikir
jernih, cermat dan masuk akal jangan mengembangkan pikiran buruk atau berburuk
sangka (negatif thinking) kepada orang lain.
ü Rajin
sembahyang.
ü Jujur
dan setia terhadap setiap tindakan.
ü Berbuat
yang iklas tanpa pamerih,
Jagalah
pikiran kita agar tetap jernih dan suci. Hindarikan pikiran dari hal-kal kotor
dan bodoh, karena pikiran yang diliputi oleh niat yang kotor dan bodoh
menyebabkan manusia lebih rendah dari binatang, dll
9.
Madurya
artinya
ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran
Madurya, seperti:
ü Bersikap
ramah tamah terhadap semua orang, menghindari sikap judes dan cuek.
ü Bersikap
lemah lembut terhadap semua orang, menghindari sikap kasar, emosional dan mudah
tersinggung.
ü Bersikap
sopan santun terhadap siapa saja dan di manapun berada.
ü Selalu
menjaga sikap santun ketika berhadapan dengan orang lain baik dengan teman
sejawat, orang yang lebih tua, guru ataupun siapa saja.
ü Selalu
berbicara yang sopan kepada lawan bicara.
ü Menumbuhkan
sikap saling menghormati dan menghargai terhadap orang lain.
ü Tidak
memperlihatkan wajah masam, cemberut dan kusam,
10. Mardawa
artinya
rendah hati tidak sombong. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Mardawa, misalnya:
ü Selalu
ringan tangan suka membantu orang yang membutuhkan pertolongan.
ü Menghargai
orang lain.
ü Menghormati
orang lain.
ü Tidak
mementingkan diri sendiri.
ü Peduli
terhadap orang lain.
ü Bersikap
empati terhadap penderitaan orang lain sehingga memiliki keinginan untuk
memberi pertolongan.
ü Menyadari
diri memiliki kelebihan dan kekurangan.
ü Menghindarkan
diri dari perbuatan merendahkan harga diri orang lain.
ü Selalu
bersikap sabar dan tidak membalas dendam.
ü Dapat
menerima kelebihan dan kekurangan orang lain.
v Contoh-contoh
Pelaksanaan Dasa Nyama Brata
1.
Dana
artinya
berderma dan beramal tanpa pamerih. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Dana,
seperti:
ü Membiasakan
berderma kepada orang yang sedang menderita mengalami kesusahan dalam hidupnya.
ü Kekayaan
berupa harta benda bersifat tidak kekal dan tidak dibawa mati, maka sisihkanlah
sebagian harta kita untuk berderma/beramal.
ü Berikanlah
sedekah kepada orang yang membutuhkan.
ü Lakukan
sedekah pada waktu yang tepat, misalnya pada waktu orang kesusahan, pada waktu
orang tertimpa bencana.
ü Berikanlah
sedekah kepada orang miskin atau orang sakit.
ü Berikanlah
sedekah kepada pengemis dengan ikhlas. Janganlah marah kepada pengemis, jangan
mengusirnya dan janganlah mencela.
Pemberian
sedekah atau dana menurut waktu pemberiannya ada 4 tingkatan menurut Slokantara
17, sebagai berikut:
ü Dana
yang diberikan di bulan Purnama dan bulan Mati (Tilem) menyebabkan 10 kali
kebaikan yang diterima.
ü Dana
yang diberikan pada bulan Gerhana membawa phahala (100) seratus kali.
ü Dana
yang diberikan pada hari suci Sraddha menjadi 1000 kali lipat.
ü Sedekah/Dana
yang diberikan diakhir Yuga phahala kebaikannya akan tidak terbatas.
Pemberian
sedekah atau dana menurut Tingkatannya ada 4 menurut Slokantara 21, sebagai
berikut:
ü Pemberian
berupa makanan itu mutunya kecil, disebut Kanista Dana.
ü Pemebrian
berupa Uang/pakaian mutunya menengah, disebut Madyama Dana.
ü Pemberian
berupa gadis itulah yang dianggap tinggi, disebut Utama Dana.
ü Pemberian
sedekah/dana berupa Ilmu Pengetahuan itu mengatasi semuanya dan membawakan
kebajikan besar, disebut Ananta Dana.
2.
Ijya
artinya
pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Ijya,
seperti:
ü Rajin
melakukan Tri Sandya setiap hari ( pagi, siang, sore ).
ü Rajin
berdoa setiap saat.
ü Rajin
melakukan persembahyangan pada hari raya.
ü Rajin
melakukan meditasi dan berjapa, dll
3.
Tapa
artinya
menggembleng diri untuk menimbulkan daya tahan. Contoh-contoh pelaksanaan
ajaran Tapa, seperti:
ü Berlatih
diri mengendalikan pikiran seperti berusaha untuk berpikir jernih, berpikir
yang baik agar tahan uji terhadap masalah yang mengganggu pikiran.
ü Berlatih
mengendalikan keinginan, misalnya memenuhi keinginan sesuai kebutuhan, memenuhi
keinginan sesuai kemampuan, menghindari keinginan yang menimbulkan kerugian
baik bagi diri sendiri maupun orang lain agar tahan uji terhadap pengaruh buruk
keinginan itu.
ü Berlatih
hidup sederhana agar tahan uji terhadap penderitaan.
ü Berlatih
mengendalikan perkataan agar tahan uji untuk tidak berkata yang menyakitkan
misalnya berkata kasar, mengancam, menghardik, dan mengeluarkan kata-kata
ejekan dan hinaan.
ü Berlatih
mengendalikan perbuatan, misalnya tidak melakukan perbuatan curang, mencuri,
suka berkelahi, suka memancing keributan, suka berbuat onar, dll.
4.
Dhyana
artinya
tekun memusatkan pikiran terhadap Ida Sang Hyang Widhi. Contoh-contoh
pelaksanaan ajaran Dhyana, seperti:
ü Saat
belajar di kelas perlu memusatkan pikiran tentang pelajaran yang sedang
diajarkan.
ü Memusatkan
pikiran pada saat mengendarai sepeda motor/mobil.
ü Berlatih
melakukan pemusatan pikiran dengan melakukan Pranayama.
ü Berlatih
melakukan pemusatan pikiran dengan sembahyang.
ü Berlatih
melakukan pemusatan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan meakukan yoga,
tapa dan semadi, dll
5.
Swadhyaya
artinya
tekun mempelajari dan memahami ajaran suci. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran
Swadhyaya, seperti:
ü Tekun
belajar jangan cepat putus asa.
ü Berusaha
belajar secara mandiri artinya belajar tanpa diperintah dan belajar menemukan
jawaban sendiri.
ü Jangan
malu bertanya kepada orang lain tentang suatu masalah yang tidak dimengerti
atau tidak diketahui
ü Rajin
membaca buku kerohanian dan buku-buku lain yang berguna dalam kehidupan.
ü Mengamalkan
ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, dll
6.
Upasthanigraha
artinya
mengendalikan hawa nafsu kelamin. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran
Upasthanigraha, misalnya:
ü Menghindari
berduaan dengan lawan jenis di tempat yang sepi.
ü Menghindari
berpakaian yang ketat atau seksi bahkan berpakaian yang merangsang.
ü Mengindarkan
diri dari pikiran kosong agar tidak berpeluang menghayal terhadap hal-hal yang
porno.
ü Tidak
menonton tayangan televisi yang menyiarkan film-film Dewasa.
ü Tidak
membuka HP yang berisi film-film porno.
ü Hindari
membaca komik atau menonton VCD Porno.
ü Sibukkanlah
diri dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti olahraga, kursus, ekstra
kulikuler, belajar menari, Pramuka, megambel.
ü Menghindari
berprilaku genit terhadap lawan jenis, dll
7.
Brata
artinya
taat akan sumpah. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Brata, seperti:
ü Berjanjilah
dari lubuk hati yang paling dalam.
ü Taatilah
apa yang menjadi janjimu, seperti; saya ingin menjadi orang yang berguna, saya
ingin menjadi orang yang berbakti kepada orang tua, saya ingin menjadi orang
yang berguna dalam keluarga.
ü Janji
dalam hati bukan untuk diingkari tetapi untuk ditaati, dll
8.
Upawasa
artinya
berpuasa mengekang nafsu terhadap makanan dan minuman. Contoh-contoh
pelaksanaan ajaran Upawasa, misalnya:
ü Hindari
memakan makanan yang berlebihan karena nafsu belaka.
ü Hindarkan
diri untuk memakan makanan yang sudah basi atau kedaluwasa.
ü Hindari
makan makanan yang kotor.
ü Hindari
memakan makanan yang tidak jelas asal usulnya.
ü Aturlah
jadwal makan, misalnya makan teratur yaitu sarapan pagi, makan siang dan makan
sore secara teratus.
ü Mengendalikan
nafsu makan, misalnya makanlah secukupnya sesuai kebutuhan tubuh, jangan makan
yang berlebihan.
ü Menghindari
sikap rakus.
ü Mencoba
untuk berpuasa pada hari Raya Nyepi, Siwaratri atau pada hari Raya Hindu sesuai
kemampuan, dll
9.
Mona
artinya
membatasi perkataan. Mona juga berarti pantang atau tidak berkata-kata dalam
kurun waktu tertentu atau membatasi perkataan. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran
Mona, seperti:
ü Hindari
berkata kasar.
ü Hindari
perkataan mencaci maki.
ü Hindari
perkataan bohong.
ü Hindari
mengeluarkan tata-kata hinaan maupun ejekan.
ü Jangan
mengeluarkan perkataan mengancam.
ü Hindarkan
diri untuk tidak berkata yang kotor dan jorok.
ü Belajar
melakukan mona brata pada hari Raya Nyepi sesuai kemampuan, dll
10. Snana
artinya
tekun melakukan penyucian diri dengan jalan mandi atau sembahyang.
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Snana, misalnya:
ü Rajin
mandi 2 kali sehari yaitu pagi hari sebelum sekolah dan sore hari.
ü Rajin
merawat badan, misalnya: memotong rambut yang panjang, memotong kuku, menyikat
gigi, mencuci pakaian sendiri, mandi dengan menggunakan air bersih dan memakai
sabun.
ü Rajin
sembahyang baik di sekolah dengan Tri Sandya dan di rumah di sore hari melaksanakan
Tri Sandya dan Kramaning Sembah.
ü Rajin
melakukan Pranayama untuk menyucikan pikiran.
ü Jujur
dalam hidup, dll.
Sing bise to the poin e
BalasHapusE
HapusBanyak bacot
HapusMu bacot!
HapusAlahh memek
HapusBojes kontol
HapusBOJES NGENTOT
Hapussally
Hapusiciikiwir
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTerima kasih
BalasHapusMksh
BalasHapusMakasi🙏
BalasHapusSuksma
BalasHapusKalau bisa gambar belakang nya jangan pake gambar, polos aja, ga bisa fokus
BalasHapusTerimakasih atas materi Dasa Yama Brata dan Dasa Nyama Brata nya😇🙏
BalasHapusterima kasih
BalasHapusLatar belakang nya bikin gak fokus
BalasHapusOmke slurd
Hapus